Budaya
Minggu 23 Oktober 2016 | 01:48 WIB
Laporan: Fahreza Rizky
Kaum Intelektual dan Aktivis Perlu Belajar dari KH Ahmad Dahlan

Visione.co.id, Yogyakarta - Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan kaum intelektual dan aktivis perlu belajar dari Kh. Ahmad Dahlan dalam menghadapi persoalan bangsa saat ini.
Persoalan yang mendera bangsa, kata Jimly, ialah pengaruh neoliberal di segala bidang. Pengaruh neolib disebut berdampak pada suatu kondisi yang berakibat adanya perebutan kekuasaan dan pencapaian segala bidang yang didasarkan pada materi semata.
Hal itu ia ungkapkan dalam acara re-launching buku "Membendung Arus, Respon Gerakan Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi Kristen di Indonesia" karya Alwi Shihab, di Bantul, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
“Kita perlu belajar dari Muhammadiyah dalam menghadapi kasus-kasus yang sedang berlangsung saat ini. Semoga dapat menyadarkan para aktivis dan intelektual untuk belajar dari Kh. Ahmad Dahlan, yaitu bersaing dengan cara yang sehat,” kata Jimly, seperti dikutip dari Muhammadiyah.or.id.
Selain itu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyarankan kaum intelektual dan aktivis perlu belajar dari perkembangan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar di dunia.
“Muhammadiyah dinilai efektif dalam berorganisasi, serta memiliki ideologi yang membuat keluarga besar Muhammadiyah memiliki partisipasi yang kuat,” tuturnya.
Jimly menilai, buku yang ditulis oleh Alwi Shihab tersebut telah memberikan gambaran rasional dalam beragama yang dilakukan Muhammadiyah dan tidak terlalu retorika, sehingga tidak mudah mengumbar amarah.
Tak hanya itu, Jimly menambahkan, Kyai Dahlan juga mengajarkan menulis. “Jika tidak menulis, maka pilihan lainnya adalah membuat sebuah karya nyata, sehingga ditulis oleh orang lain. Muhammadiyah sebagai organisasi yang sudah berusia lebih dari satu abad perlu terus ditulis, sebagaimana dilakukan oleh Alwi Shihab,” tutup Jimly. (frz)
Comment