Peristiwa

Sabtu 21 Oktober 2017 | 12:36 WIB

Laporan: Maruf Mtq

Pancasila Seuai Dengan Jati Diri Bangsa

Sosialisasi 4 Pilar

WAJO-VISIONE - Anggota MPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras melakukan sosialisasi empat pilar MPR, di Desa Labawang, kecamatan Keera, Kabupaten Wajo,(21/10/2017). Acara yang dihadiri sekitar 150 orang ini memiliki tema ‘Pacasila dan Jatidir bangsa’.

Menurutnya Pancasila merupakan payung bersama yang digali dari akar budaya, dan jati diri bangsa Indonesia. Sehingga bisa menjadi wadah bersama bagi semua suku, bangsa, agama, budaya, di seluruh Indonesia yang beragam.

"Empat pilar adalah jati diri bangsa, tempat keberagaman suku bangsa dan semuanya rukun dan damai, di bawah payung Pancasila," katanya.

Menurutnya, kembali kepada Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia adalah sangat penting. Apalagi saat ini pada era globalisasi, di mana batas negara menjadi tipis sehingga membuat rasa kebangsaan mulai menipis. Oleh karena itu menurutnya perlu selalu disegarkan setiap saat.

“di era globalisasi ini perlu memegang teguh Pancasila, karena Pancasila adalah dasar dan ideologi negara, yang harus selalu dijaga dan dipertahankan oleh seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Menurut Andi Iwan Aras, semua kalangan saat ini perlu dipahamai kedudukan Pancasila terhadap beberapa konsensus bangsa lainnya. Ia menegaskan bahwa Pancasila tidak sejajar dengan UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, karena merupakan dasar negara dan sumber dari segala sumber hukum.

"Tetapi Pancasila mengalami dan menghadapi banyak tantangan sebagai dasar negara baik internal maupun eksternal, selama ini," katanya.

Andi Iwan Aras mengatakan, dalam posisi sebagai dasar dan ideologi negara, Pancasila merupakan pemersatu dan pandangan hidup, cita-cita bangsa, fundamen dan pemikiran yang mendalam. Menurutnya, Pancasila lahir dari berbagai proses panjang, yang diawali dengan pendirian BPUPKI yang beranggotakan 69 orang ditambah anggota istimewa, ke piagam Jakarta sampai resmi disebut dasar negara.

"Pancasila itu sudah final, karena merupakan pendapat para pendiri bangsa, yang dipakai sampai sekarang dan harus diamalkan dengan baik," katanya.

Comment