Raising Star

Jumat 22 Mei 2020 | 14:36 WIB

Laporan: Redaksi

M. Nur Rianto Al Arif, Berkat Tekad Kuat Berhasil Dikukuhkan Menjadi Profesor Sebelum Usia 40

Dokmentasi Prof. Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si

Salah seorang Kader Muhammadiyah yang merupakan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mampu meraih Guru Besar pada usia 38 tahun 5 bulan.

Menjadi Profesor atau Guru Besar sebelum usia 40 bukanlah suatu hal yang mustahil. Seperti yang dilakukan Prof. Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si., berhasil meraih puncak karirnya di usia 38 tahun. Diakuinya, sejak berkarir dosen ia telah memiliki tekad kuat untuk bisa meraih jabatan tertinggi di dunia perdosenan. Ia pun membuat target-target kecil sepanjang karirnya.

Arif begitu dia akrab disapa, ditetapkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Islam pada 1 Maret 2020 berdasarkan SK Kemendikbud No. 35119/MPK/KP/2020 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Namun, hingga saat ini belum ada upacara pengukuhan dikarenakan semua acara pengukuhan ditunda selama pandemic Covid-19. Berkat capaiannya tersebut, Arif dinobatkan menjadi profesor termuda di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Arif saat ini tercatat sebagai Anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Anggota Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Timur, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Jakarta Timur, dan Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Duren Sawit II, Jakarta Timur.

Karir sebagai dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimulai pada tahun 2008. Ia menyelesaikan studi S1 pada jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Diponegoro. Kemudian gelar magister dari program kajian Timur Tengah dan Islam dengan kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Indonesia. Serta lulus program Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pria kelahiran Pekanbaru, 13 Oktober 1981 ini mengungkapkan secara umum tidak ada hambatan yang berarti selama menjalani karir dosen hingga menjadi profesor. Adapun kendala yang sempat muncul karena beberapa topik artikelnya, beberapa tahun terakhir sama dengan topik disertasi. Meskipun sebenarnya secara konten dua hal tersebut berbeda.

“Cara mengatasi kendalanya ialah dengan menambah satu artikel lagi yang topiknya berbeda dengan topik disertasi. Alhamdulillah hal ini bisa saya penuhi, karena memang secara rutin saya selalu upayakan menulis setiap tahunnya,” terangnya.

Sejak mengawali karirnya, Arif memang telah konsern dalam bidang ilmu Ekonomi Islam. Diketahui ia menyelesaikan studi S1-nya pada jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, pada 2004. Kemudian, untuk gelar masternya ia peroleh dari Program Kajian Timur Tengah dan Islam dengan kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Universitas Indonesia (UI), pada 2006.

Empat tahun kemudian pasca lulus dari S2-nya, sembari menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Arif melanjutkan pendidika S3-nya yang ia tempuh selama 4 tahun dan lulus program Doktor Ilmu Ekonomi di UI.

Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Kiprahnya di dunia publikasi Ilmiah telah mengantarkannya untuk menerbitkan banyak karya ilmiah di jurnal bereputasi.

Dosen yang juga telah menulis belasan buku ini juga berkontribusi besar dalam memajukan sejumlah Jurnal, baik di internal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta maupun eksternal dalam pengelolaannya hingga terakreditasi Dikti dan Internasional. Selain itu, ia pun pernah mengikuti Senior Fellowship pada Opt-Bank Program yang dibiayai oleh Erasmus di Universite de Limoges Prancis pada 2018.

Ia pun aktif pada berbagai organisasi profesi maupun organisasi kemasyarakatan. Diantaranya saat ini tercatat sebagai Anggota DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Bidang Pengembangan SDM Kependidikan. Selain itu ia aktif sebagai Tenaga Ahli pada Relawan Jurnal Indonesia (RJI) dan Anggota pada Himpunan Editor Berkala Ilmiah.

Salah seorang Kader Muhammadiyah yang merupakan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mampu meraih Guru Besar pada usia 38 tahun 5 bulan.

Menjadi Profesor atau Guru Besar sebelum usia 40 bukanlah suatu hal yang mustahil. Seperti yang dilakukan Prof. Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si., berhasil meraih puncak karirnya di usia 38 tahun. Diakuinya, sejak berkarir dosen ia telah memiliki tekad kuat untuk bisa meraih jabatan tertinggi di dunia perdosenan. Ia pun membuat target-target kecil sepanjang karirnya.

Arif begitu dia akrab disapa, ditetapkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Islam pada 1 Maret 2020 berdasarkan SK Kemendikbud No. 35119/MPK/KP/2020 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Namun, hingga saat ini belum ada upacara pengukuhan dikarenakan semua acara pengukuhan ditunda selama pandemic Covid-19. Berkat capaiannya tersebut, Arif dinobatkan menjadi profesor termuda di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Arif saat ini tercatat sebagai Anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Anggota Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Timur, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Jakarta Timur, dan Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Duren Sawit II, Jakarta Timur.

Karir sebagai dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimulai pada tahun 2008. Ia menyelesaikan studi S1 pada jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Diponegoro. Kemudian gelar magister dari program kajian Timur Tengah dan Islam dengan kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Indonesia. Serta lulus program Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pria kelahiran Pekanbaru, 13 Oktober 1981 ini mengungkapkan secara umum tidak ada hambatan yang berarti selama menjalani karir dosen hingga menjadi profesor. Adapun kendala yang sempat muncul karena beberapa topik artikelnya, beberapa tahun terakhir sama dengan topik disertasi. Meskipun sebenarnya secara konten dua hal tersebut berbeda.

“Cara mengatasi kendalanya ialah dengan menambah satu artikel lagi yang topiknya berbeda dengan topik disertasi. Alhamdulillah hal ini bisa saya penuhi, karena memang secara rutin saya selalu upayakan menulis setiap tahunnya,” terangnya.

Sejak mengawali karirnya, Arif memang telah konsern dalam bidang ilmu Ekonomi Islam. Diketahui ia menyelesaikan studi S1-nya pada jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, pada 2004. Kemudian, untuk gelar masternya ia peroleh dari Program Kajian Timur Tengah dan Islam dengan kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Universitas Indonesia (UI), pada 2006.

Empat tahun kemudian pasca lulus dari S2-nya, sembari menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Arif melanjutkan pendidika S3-nya yang ia tempuh selama 4 tahun dan lulus program Doktor Ilmu Ekonomi di UI.

Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Kiprahnya di dunia publikasi Ilmiah telah mengantarkannya untuk menerbitkan banyak karya ilmiah di jurnal bereputasi.

Dosen yang juga telah menulis belasan buku ini juga berkontribusi besar dalam memajukan sejumlah Jurnal, baik di internal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta maupun eksternal dalam pengelolaannya hingga terakreditasi Dikti dan Internasional. Selain itu, ia pun pernah mengikuti Senior Fellowship pada Opt-Bank Program yang dibiayai oleh Erasmus di Universite de Limoges Prancis pada 2018.

Ia pun aktif pada berbagai organisasi profesi maupun organisasi kemasyarakatan. Diantaranya saat ini tercatat sebagai Anggota DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Bidang Pengembangan SDM Kependidikan. Selain itu ia aktif sebagai Tenaga Ahli pada Relawan Jurnal Indonesia (RJI) dan Anggota pada Himpunan Editor Berkala Ilmiah.

Comment