Opini

Rabu 04 Nopember 2020 | 20:30 WIB

Laporan: Fani Rahmawati

Suara Mahasiswa Pada Pembelajaran Online Di Masa Pandemi

Fani Rahmawati.Mahasiswi Universitas Pamulang

Surat edaran nomor 2 tahun 2020 dan nomor 3 tahun 2020 tentang pembelajaran secara daring dari rumah dalam rangka pencegahan virus corona. Peraturan itu diterapkan pada tanggal 9 Maret 2020 oleh menteri pendidikan dan kebudayaan. Mewabahnya virus corona  menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah pemberdayaan teknologi dalam seluruh aktivitas kehidupan, baik secara pendidikan, ekonomi, budaya dan sebagainya. Misalnya pembelajaran secara online, e-commerce, virtual travelling. Sedangkan dampak negatif yang paling dirasakan adalah terbatasnya semua kegiatan individu secara fisik, karena sistem PSBB.

Inovasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang fenomenal di bidang pendidikan adalah e-learning. Sistem ini memberikan perubahan mulai dari metode pembelajaran, proses pembelajaran sampai media pembelajaran dari bentuk konvensional ke arah yang lebih modern. Universitas Pamulang telah menggunakan sistem e-learning sebelum adanya pandemi, sehingga menjadi langkah maju sebelum datangnya tantangan. Kementrian pendidikan juga memberikan bantuan kuota gratis bagi para pelajar, meskipun bantuan tersebut belum mencapai seluruh sasaran. Ditambah jaringan untuk proses pembelajaran masih belum maksimal terutama yang di daerah. Oleh karena itu, muncul respon pro dan kontra dari pihak orangtua, mahasiswa, sebagai pelaksana subyek dan obyek dalam pembelajaran.

Bagi para orangtua, pembelajaran di era pandemi ini merupakan tugas tambahan yaitu mengawasi, membimbing, membina anak mereka, yang tadinya diserahkan kepada dosen di kampus dalam suasana belajar. Sistem kontrol pada orangtua ini menjadikan orangtua tahu, bagaimana keaktifan, karakter anak sebagai mahasiswa dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara mandiri. Apabila pola interaksi orangtua dan anak bisa baik, akan terjadi kedekatan interaksi. Namun tidak banyak orangtua yang mau tahu tugas anak sebagai mahasiswa, yang menjadikan interaksi komunikasi tidak dapat terjadi.

Bagi sebagian mahasiswa pembelajaran daring seperti sekarang ini merupakan pembelajaran yang sangat mengenakan, semua tugas-tugas yang di berikan oleh dosen dapat dicari menggunakan google dengan cara searching, bahkan jika sedang tes mahasiswa bisa dengan bebas searching sedangkan kalau di dalam kelas tidak dapat searching karena sistem ujian yang close book. Akan tetapi, sebagian mahasiswa yang lain pembelajaran dengan sistem daring ini kurang mengenakan karena mahasiswa harus memahami materi sendiri, kurang leluasa jika ingin bertanya kepada dosen. Pada pembelajaran tatap muka, mahasiswa akan lebih mudah memahami materi, karena dengan kita melihat mimik wajah, intonasi, gaya bahasa dosen yang mudah untuk di pahami maka ilmu tersebut akan mudah di serap.

Pembelajaran daring ini, dosen lebih sibuk memberi tugas dan mendata tugas yang sudah dikerjakan mahasiswa. Sedangkan mahasiswa seringkali kesulitan dalam mengerjakan tugas tersebut, diakibatkan karena miskomunikasi terhadap tugas, atau karena memang tidak paham dari materi mata kuliah terlebih materi hitung. Hal yang ada dalam sistem e-learning yang wajib dilakukan adalah forum diskusi. Mahasiswa menjawab pertanyaan dosen yang sudah di lampirkan dalam forum diskusi. Mahasiswa diminta harus aktif untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, akan tetapi banyak digunakan sebagai hal yang santai, karena sekali up loud untuk bertanya atau menjawab kemudian tidak diperdulikan lagi. Bahkan mahasiswa hanya gunakan copy paste dari internet hanya untuk sekedar mengisi forum diskusi. Mahasiswa sebagian besar tidak membaca keseluruhan komentar dalam forum diskusi pembelajaran.  Apalagi jika ada dosen yang melampirkan materi dengan bahasa teks yang susah dipahami.

Pemberian materi tanpa penjelasan menjadi kurang efektif. Maka strategi pembelajaran agar mudah dipahami mahasiswa adalah:Pertama, pemberian ringkasan point, skema yang memudahkan mahasiswa pada forum diskusi. Kedua, video pembelajaran adalah materi dari persoalan yang menjadi perdebatan materi teori, bukan global yang sama persis di modul teks. Akan tetapi wawasan materi yang berbeda, dengan diulas secara santai. Ketiga, adanya tatap muka dengan zoom, dengan jadwal yang terstruktur agar tidak membebani mahasiswa juga. Hal yang menyenangkan dalam pembelajaran daring bagi mahasiswa aktif yaitu memahami materi secara mandiri dengan literasi yang lebih luas, tidak terbatas pada modul saja. Bagi mahasiswa yang pasif, justru menjadi kemalasan dalam belajar.

*Penulis adalah Mahasiswi Universitas Pamulang

Comment