Raising Star
Rabu 24 Februari 2016 | 06:44 WIB
Laporan: eci
Riska: Tak Pernah Puas Ukir Prestasi
Panas menyengat menghantarkan suasana gersang. Tak pelak kebisingan menyelasar ruangan akademika FEB UHAMKA Jakarta. Angin siang menghampiri ruangan bagai dentuman irama badai yang gemuruh. Saat itu pula redaksi berjumpa dengan gadis yang bertalenta dan penuh semangat. Saat yang ditungu-tunggu akhirnya bisa tercapai. Sesi wawancara pun dimulai. Redaksi dengan asyik berbincang dengan Riska Trisna Puspita di ruangan kampus.
Riska begitu panggilannya, gadis berwajah periang itu menuturkan perjalaan hidupnya. Dia mengaku sangat bangga bisa memasuki perkuliahan di Akuntansi FEB UHAMKA Jakarta. Dimana banyak pengalaman yang ia dapatkan. “Banyak pengalaman berharga saat menapaki kuliah disini”
Perjalanan yang penuh hikmah ia dapatkan. Tidak hanya pengalaman berharga yang terus ia gelorakan agar bisa mengukir prestasi gemilang. Dia mengaku tak pernah merasa putus asa ketika apa yang diinginkannya belum bisa dicapai. Apalagi kehidupan itu selalu berubah setiap detik dan kehidupan itu sangat dinamis.
“Salah satu faktor yang menyebabkan kehidupan hanya gini-gini aja, karena kita sudah merasa puas dengan prestasi yang ada saat ini, sehingga tidak merasa perlu adanya perubahan.” Tutur gadis kehiran Jakarta, 25 Januari 1994 lalu.
Baginya persoalannya yang harus dilawan adalah saat kita sedang mengeluh dalam hidup ini karena apa yang dijalankan hanya biasa-biasa. “Sudah sepatutnya kita harus bersyukur atas apa yang ada saat ini, atas apa-apa saja yang kita miliki, kemampuan, kepintaran, kehidupan, keluarga, harta benda dan lainnya yang ada saat ini.” Ungkap mahasiswi semester enam ini.
Menurutnya segala yang ada inilah kita gunakan untuk melakukan suatu perubahan karena kita masih merasa belum puas dengan keadaan saat ini, artinya kita ingin hidup yang lebih baik lagi dari saat ini. Dengan demikian setiap hari kita akan menjalani kehidupan yang terus naik dan naik dalam keadaan yang selalu bersyukur dimanapun tingkat kehidupan kita.
Dia menambahkan setiap orang punya potensi yang lebih besar daripada yang telah kita lakukan saat ini. Kita bisa memikirkannya, prestasi apa yang ingin kita kamu kejar saat ini! Hal-hal inilah yang akan membuat hidup kita semakin bergairah dan bersemangat setiap hari untuk menjalani kehidupan.
Apalagi saat yang ditunggu dalam kehidupan itu selalu menghampirinya. Dia mengaku selalu memenangi olimpiade. Salah satunya yang terbaru juara pertama Olimpiade Akuntansi Tingkat Universitas se–Nasional yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (10/3/2015). Semua prestasi yang ia dapatkan merupakan jerih payahnya.
Pencapaian prestasi ini ia dapatkan dengan rasa syukur. Dia acap kali merasa bangga bahwa kehidupan ini harus selalu dinamis dan jangan sampai puas diri. Meskipun dilahirkan dari keluarga yang biasa. Riska merasa selalu belajar bukan karena motivasi orang lain melainkan motivasi dari dalam dirinya. “Saya gak pernah disuruh belajar sama orang tua. Tapi saya selalu memotivasi diri sendiri untuk terus belajar. Tentunya kan orang tua saya selalu mendoakan anaknya.”
Gadis yang dilahirkan dari pasangan Suroso dan Sulastri ini merasakan indahnya menjadi mahasiwa yang terus mengukir prestasi. “Prestasi akan terus menghampiri kita selagi kita menginginkannya”
Keberhasilan dalam olimpiade Akuntansi ia barengi dengan semangat belajar yang tinggi. Keberhasilan dalam akademik selalu ia sanjung. Meskipun ia sangat aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tapi ia mampu menyeimbangkan antara prestasi organisasi dan akademis. “Semoga semua mahasiwa bisa mencapai prestasi yang belum ia dapatkan. Kita harus terus mengukir prestasi gemilang. Agar bisa bermanfaat bagi masyarakat luar.”[Eci]
Comment