Nasional

Sabtu 14 Januari 2017 | 21:15 WIB

Laporan: Dede

Sekjen PDIP Mengajak Kader TMP Membumikan Pancasila

Hasto Kristianto saat membuka acara Kaderisasi TMP Gelombang II di Jakarta, Sabtu (14/1).

JAKARTA- Kaderisasi Golombang II yang digelar  DPP Taruna Merah Putih (TMP) dihadiri langung oleh Sekretatis Jendral DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto. Dihadapan 200 kader, Hasto mengajak  kader TMP untuk  benar-benar memahami nilai-nilai Pancasila sebagai Idologi bangsa.

"Pemuda harus memahami pancasila sebagai ideologi bangsa dan harus Membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Hasto saat membuka acara Kaderisasi Gelombang II dan Pelantikan PAC TMP di 5 Wilayah Provinsi DKI Jakarta di Kantor DPP TMP jalan Cik Ditiro no.10 Menteng Jakarta, Sabtu (14/1).

Sebelumnya,  DPP TMP juga menggelar Kaderisasi Gelompang I di Buperta Cibubur pada 7-8 Januari 2016 yang diikuti oleh 300 kader. Dengan mengusung tema yang sama  " Pemuda Pelopor Bermanfaat Bagi Rakyat".

Menurut Hasto, kepribadian masyarakat Indonesia  adalah Pancasila. Hasto menerangkan bahwa masyarakat Indonesia adalah bangsa  yang berketuhanan. "Bangsa yang percaya kepada sang khalik," katanya.

Mengutip Sukarno, Hasto menerangkan bahwa ketuhanan yang dimaksud  adalah ketuhanan yang berkebudayaan, ketuhanan yang menyatu dengan adat istiadat. Ketuhanan yang tidak ada egoisme  antar agama. "Ketuhanan yang berkebudayaan Sukarno temukan di budaya nyepi di Bali yang tidak ditemukan penganut Hindu di India. Dan tradisi halal bihal di Indonesia yang  tidak ada pada masyarakat Arab," katanya.

Lebih lanjut ketuhanan yang maha esa harus menyatu dengan elemen-elemen yang lain. Seperti prikemanusian, elemen  kebangsaan,  elemen keadilan, elemen musyawarah mufakat dan elemen  gotong royong .

"Bagaimana orang mengatakan menyembah Tuhan tapi menistakan orang lain itu bukan ketuhanan. 
Ketuhanan  tidak ada artinya jika menginjak-injak orang lain," jelasnya.

Menurut Hasto, apabila semua elemen ini menjadi pijikan dalam kehidupan berbangsa dan negara maka tidak ada diskriminasi kelompok atau golongan. "Sukarno mengatakan bahwa Indonesia dibangun bukan untuk orang jawa, batak, minang, dst. Tetapi untuk semua," katanya.

Terkait memenangkan pasangan Ahok-Djarot pada pilkada DKI Jakarta, Hasto mengintruksikan kader TMP untuk melakukan door to door. Hasto mengungkapkan bahwa dalam melakukan strategi ini dibutuhkan kesungguhan hati, karena akan dihadapkan pada tantangan dan penolakan.

Hasto menceritakan pengalamannya saat melakukan  door to door untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ahok pada pilkada 2012. Dia ditugaskan di wilayah Jakarta Barat."Setiap hari saya mendatangi 100 rumah," katanya.

Hasto menambahkan  pertama kali dia langsung mengalami penolakan. Pasalnya rumah yang dia datangi telah memilih paslon yang lain. "Kita jangan menyerah. Tapi yakinlah orang Indonesia tidak pernah menolak ketukan pintu.  Meskipun tidak membawa uang, percayalah mereka tidak akan menolak ketukan pintu dari kita," jelasnya.

Hasto mengatakan bahwa dalam berpolitik harus memiliki keyakinan. Yakni keyakinan bahwa apa yang kita perjuangkan akan membawa perubahan bagi warga DkI Jakarta. "Kita yakin calon yang diusung PDIP  mampu menyesejahterkan rakyat Jakarta. Maka kita jangan lelah meyakinkan warga bahwa Ahok-Djarot adalah  pemimpin yang terbukti dan teruji kenerjanya.Ahok adala pelayan rakyat. Sehingga dia  akan mau disuruh-suruh untuk mensejahterakan rakyat," jelas orang kepercayaan Megawati Soekarno Putri ini. 

TAG BERITA

Comment