Opini
Jumat 02 Juli 2021 | 10:20 WIB
Laporan: Kevin Samuel Johannes Soplantila
Dampak Pandemi terhadap Perkembangan Anak Usia PAUD

Perkembangan Anak Usia PAUD pada Masa Pandemi
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah masa dimana seorang anak dibina sebelum masuk usia Sekolah Dasar (SD). PAUD merupakan pembinaan anak-anak berusia 0-6 tahun, dibagi atas bayi, balita, dan kelompok bermain. Pada masa inilah anak-anak dibentuk sedemikian rupa hingga memiliki karakter dan kepribadian yang baik. Di usia belia, anak-anak diajarkan untuk mengeksplorasi kemampuannya melalui bermain, berinteraksi dengan teman, dan belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan. PAUD dikenal dengan situasi belajar yang sangat santai untuk membangun lingkungan yang baik bagi anak-anak yang belajar, oleh karena itu penting bagi para guru serta orang tua untuk membangun suasana yang menyenangkan bagi si kecil.
Saat masa pandemi ini tentunya dengan terbatasnya interaksi sosial yang ada menjadikan suasana belajar bagi anak-anak PAUD lebih rentan. Mulai dari ketiadaan pembelajaran tatap muka, hilangnya interaksi antar anak, dan mengharuskan para murid untuk belajar dari rumah. Lebih rentan karena tidak adanya pemantauan serta penilaian perkembangan si kecil dari sisi guru yang mendampingi. Tentunya masih ada orang tua yang bisa mendampingi tetapi penilaian perkembangan dari sisi guru pun sangat berdampak bagi si kecil.
Disaat pandemi Covid-19 yang sudah melanda Indonesia lebih dari satu tahun dan baru ada sedikit pergerakan terkait adanya pembelajaran offline (tatap muka) pada bulan Juli nanti, maka perkembangan anak usia PAUD sangat boleh dipertanyakan kelanjutannya. Bukan perkara mudah membimbing anak-anak usia belia melalui pembelajaran tatap muka terlebih lagi jika harus dilakukan online saja. Disaat pemerintah mulai menetapkan adanya sistem pembelajaran online ini maka dari situ pun para guru PAUD sudah mulai memikirkan cara apa yang efektif untuk pembelajaran anak usia belia.
Dikutip dari Akun Resmi Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Kamis (25/6/2020), sistem penilaian PAUD pun mengalami perubahan. Biasanya guru memantau perkembangan mereka melalui pembelajaran yang ada, sekarang si kecil dipantau oleh orang tuanya sendiri disertai dengan adanya pemberitahuan perkembangan kepada guru baik secara fisik (tinggi badan, berat badan, dsb) ataupun kegiatan sehari-hari. Cara mendokumentasikannya pun bermacam-macam, bisa melalui foto, video, gambar sang anak, hasil coret-coretan, hasil guntingan dan lain lain. Penting bagi guru untuk ikut memantau perkembangan muridnya dan bukan berarti guru bisa diam saja dengan berlindung dibalik alasan pembelajaran online.
Langkah Pemerintah terkait Kelanjutan Pembelajaran Tatap Muka Terutama Bagi Anak Usia PAUD
Pemerintah bersikap cepat terkait dengan adanya isu pembelajaran tatap muka terbatas yang akan diselenggarakan pada Juli 2021 mendatang. Penerapan protokol kesehatan sudah dikumandangkan kepada seluruh insan yang akan menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang akan datang. Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bagi PAUD ini nantinya akan didorong untuk diselenggarakan di luar ruangan sehingga lebih mudah untuk menerapkan jaga jarak daripada di ruang kelas. Dan jumlah peserta PTM ini nantinya akan sangat diawasi dan sangat terbatas demi mencegahnya penyebaran Covid-19 di kalangan anak kecil.
Butuh adanya kerjasama yang baik dari semua elemen yang terlibat dalam PTM terbatas ini terlebih lagi bagi PAUD. Bukan hanya karena rentan terkena virus tetapi juga demi memberikan pelayanan terbaik bagi penerus bangsa yang masih belia ini. Para guru dan tenaga pendidik yang terlibat pun diharapkan telah menyelesaikan dua kali vaksin yang disediakan pemerintah. Kejujuran pada pelaksanaan vaksin ini sangat dibutuhkan demi kelancaran PTM terbatas bagi PAUD. Kegiatan ini sangat penting agar para generasi ini dapat terus menjalankan kegiatan pembelajaran yang maksimal tanpa adanya gangguan apapun dan diharapkan kedepannya dapat terus berkembang.
*) Semua isi tulisan menjadi tangguung jawab penulis
*) Penulis adalah Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Comment