Pendidikan

Jumat 29 Agustus 2025 | 21:45 WIB

Laporan: Jupron, eka Sri Rahayu

8.064 Mahasiswa Baru Memadati Universitas Pamulang Mengikuti PKKMB Reguler A

PKKMB UNPAM REG A

Tangerang Selatan, 27 Agustus 2025 — Ribuan wajah baru memenuhi Auditorium Universitas Pamulang (UNPAM) dalam gelaran Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 Reguler A. Sebanyak 8.064 mahasiswa baru, termasuk sekitar 1.200 dari Program Studi Teknik Informatika, resmi memulai perjalanan akademiknya. Namun di balik angka-angka itu, ada yang jauh lebih besar: harapan, semangat, dan transformasi.

Tema tahun ini, “Bersama UNPAM, Meraih Ilmu untuk Membentuk Peradaban Gemilang,” bukan sekadar slogan. Ia adalah panggilan intelektual sekaligus ajakan moral. Di tengah dunia yang kian terdigitalisasi dan terdisrupsi, kampus tak bisa lagi hanya menjadi tempat belajar semata. Ia harus menjadi ekosistem yang menumbuhkan karakter, daya saing, dan relevansi.

Kehadiran jajaran pimpinan universitas, mulai dari Wakil Rektor I Bidang Pendidikan Dr. Ubaid Alfaruq hingga Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan MIPA Yan Mitha Djaksana, menandakan pentingnya momen ini. Mereka tidak hanya hadir sebagai pejabat, tetapi sebagai pengarah arah—pengingat bahwa masa depan bangsa sebagian ditentukan oleh bagaimana kampus membentuk generasi mudanya.

Momentum ini juga terasa istimewa bagi mahasiswa Teknik Informatika. Dengan jumlah yang terus bertambah dari tahun ke tahun, jurusan ini kini menjadi salah satu kekuatan utama UNPAM. Tidak mengherankan jika pengenalan terhadap organisasi seperti HIMTIF dan komunitas teknologi lainnya menjadi bagian penting dari rangkaian acara. Sebab di sinilah mahasiswa belajar bahwa ilmu tak hanya bersumber dari dosen, tapi juga dari jejaring, kolaborasi, dan inisiatif mandiri.

Lebih dari sekadar prosesi, pemakaian jas almamater dan pembacaan ikrar adalah simbol transformasi identitas. Mahasiswa baru kini bukan lagi siswa sekolah, melainkan bagian dari sivitas akademika—komunitas pencari ilmu yang dituntut berpikir kritis, etis, dan inovatif.

Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) juga memainkan peran penting dalam mengantarkan mahasiswa pada pemahaman kurikulum, administrasi, dan layanan kampus. Namun, ini baru langkah awal. Tantangan sejati justru dimulai setelah PKKMB berakhir: mampukah mereka menghidupi semangat peradaban gemilang itu dalam keseharian akademik mereka?

UNPAM telah membuka pintu. Kini, giliran mahasiswa yang menentukan bagaimana mereka akan melangkah. Dengan semangat kolaboratif, literasi teknologi, dan kepedulian sosial, PKKMB 2025 seharusnya bukan sekadar orientasi, tapi fondasi menuju masa depan yang lebih cerah.

Comment